Infrastruktur Mutakhir yang Mendukung Solusi Energi Terbarukan
Kunci Produksi Aluminium: Sumber Daya Listrik dan Alumina yang Terjangkau. Listrik merupakan komponen penting dalam proses produksi aluminium, yang membutuhkan 14.000 kWh per ton aluminium. Untuk memenuhi kebutuhan listrik ini, perusahaan kami memanfaatkan kekuatan Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Sumatera Utara, sebagai fondasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Pembangkit Listrik

Energi Listrik merupakan energi penting dalam proses produksi aluminium. PT INALUM memiliki 3 buah bendungan dan dua PLTA yang disebut juga dengan Proyek Asahan 2, yaitu Bendungan Pengatur, Bendungan Siguragura dan Bendungan Tangga serta PLTA Siguragura dan PLTA Tangga yang memanfaatkan potensi air Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Sumatera Utara yang menjadi energi dasar Pembangkit Listrik Tenaga Air milik perusahaan. Diperlukan 14.000 kWh energi listrik untuk memproduksi satu ton aluminium. Fasilitas pembangkitan ini memiliki peran penting dalam memasok energi listrik untuk kelangsungan produksi di Pabrik Peleburan Aluminium di Kuala Tanjung. PLTA milik Perseroan memiliki kapasitas maksimum 603 MW (286 MW pada PLTA Siguragura dan 317 MW pada PLTA Tangga).
Paritohan
603 Mega Watt

Bendungan Pengatur (Regulating Dam), yang terletak di Siruar kurang lebih 14,5 km dari danau Toba. Bendungan ini berfungsi untuk mengatur permukaan air Danau Toba dan kestabilan air keluar dari danau Toba ke sungai Asahan untuk mensuplai air ke stasiun pembangkit listrik secara konstan. Tipe bendungan ini adalah beton massa dengan ketinggian 39 meter.
Pintu Pohan Pasar, Simorea, Ambar Halim, Tapanuli, Toba, Sumatera Utara 22384
39 meter

Bendungan Penadah Air Siguragura (Siguragura Intake Dam) yang terletak di Simorea dan berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun pembangkit listrik Siguragura. Air yang ditampung di bendungan ini dipergunakan di Stasiun pembangkit listrik Siguragura (Siguragura Power Station) yang berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit generator dan total kapasitas tetap dari keempat generator tersebut adalah 203 MW dan merupakan PLTA bawah tanah pertama di Indonesia. Tipe bendungan ini adalah beton massa dengan ketinggian 47 meter.
Simorea
47 meter

Bendungan Penadah Air Tangga (Tangga Intake Dam) yang terletak di Tangga dan berfungsi untuk membendung air yang telah dipakai PLTA Siguragura untuk dimanfaatkan kembali pada PLTA Tangga. Bendungan ini merupakan bendungan busur pertama di Indonesia. Stasiun Pembangkit Tangga memiliki 4 unit Generator. Total kapasitas tetap dari keempat generator tersebut adalah 223 MW. Tipe bendungan ini adalah beton massa berbentuk busur dengan ketinggian 82 meter.
Tangga
223 MW