INALUM sangat peduli dengan pengendalian pencemaran untuk menghindari dampak dari pengoperasian pabrik peleburan. Investasi besar telah dibuat untuk pengelolaan lingkungan dari kegiatannya, terutama untuk sistem pengendalian emisi sebagai bagian integral dari operasi pabrik peleburan.
Pabrik peleburan dilengkapi dengan Gas Cleaning System untuk menghindari polusi yang disebabkan oleh gas buang termasuk fluoride dan debu dari pabrik reduksi serta SOx dan tar dari Pabrik Pemanggang Anoda. Pabrik peleburan juga memiliki 27 unit dry scrubbing yang terhubung ke tiga jalur pot. Untuk pengolahan emisi gas, alumina disemprotkan ke aliran gas yang mengandung fluoride. Hampir semua fluoride dalam gas bereaksi dengan alumina dan terserap. Alumina yang diperkaya fluoride dan partikulat lainnya kemudian dikembalikan ke tungku peleburan sementara gas bersih dibuang melalui cerobong asap.
Perusahaan menerapkan konsep Pengurangan, Pemulihan, dan Daur Ulang. Semua bahan yang terlibat, dari bahan mentah hingga produk akhir dapat didaur ulang dalam proses produksi.
Perusahaan juga terus memantau polutan di area pabrik peleburan dan wilayah sekitarnya. Pemantauan secara teratur dilakukan pada emisi fluoride di udara, tanaman dan tanah dan juga di SOx di udara. Kualitas air juga dipantau dengan cermat.
INALUM adalah salah satu pabrik peleburan yang berwawasan lingkungan melanjutkan komitmennya untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
CDM (MEKANISME PENGEMBANGAN BERSIH) atau MPB (Mekanisme Pembangunan Bersih) sebagai salah satu mekanisme untuk menurunkan emisi GRK.
Di dalam Protokol Kyoto (1997), terdapat suatu komitmen dari negara-negara maju untuk menurunkan emisi GRK paling sedikit 5% dari kondisi 1990 yang akan dilaksanakan selama periode 2008 - 2012. Hal ini dikarenakan, kenaikan emisi GRK dapat menyebabkan perubahan iklim global.
CDM adalah salah satu mekanisme untuk menurunkan emisi GRK yang melibatkan baik negara maju maupun berkembang dan INALUM sebagai salah satu industri di negara berkembang (Indonesia) yang secara suka rela terlibat dalam implementasi CDM.
Inisiatif Industri Peleburan Aluminium Dalam Menurunkan Emisi GRK
Terdapat suatu inisiatif yang mendunia di dalam industri peleburan aluminium untuk menurunkan GRK khususnya PFC (Perflourocarbon). Berdasarkan "IAI Sustanability Report" tahun 2006, emisi PFC dari industri aluminium global telah diturunkan sebesar 76% per ton aluminium yang diproduksi antara tahun 1990 sampai dengan 2005.
Potensi Penurunan Emisi PFC di INALUM
Pada saat ini, INALUM memproduksi kira-kira 250.000 ton aluminium per tahun.
Aktivitas potensial dalam menurunkan emisi PFC adalah dengan mengurangi Anode Effect (AE). Untuk melaksanakan hal ini, INALUM telah memperbaharui sistem kontrol operasi yang mampu mengurangi Frekuensi AE, durasi dan over voltage.
AE adalah suatu kondisi dimana tegangan dalam tungku reduksi mendadak meningkat ketika level alumina yang terlarut dalam tungku peleburan jauh dbawah normal (≤1%).
INALUM telah melakukan kesepakatan dengan konsultan, yaitu South Pole Ltd, Switzerland yang bekerja sama dengan CER Indonesia untuk membantu mengimplementasikan proyek CDM, yang juga didukung oleh BAPEDALDASU dan Mitra Hijau.
Melalui CDM, sebagian dari penurunan emisi GRK potensial dapat diklaim sebagai CER (Certified Emission Reduction).
Aspek Pembangunan Berkelanjutan
Proyek CDM INALUM memenuhi semua kriteria dan indikator pembangunan berkelanjutan, yaitu: